Jangan Pandang eSports Sebelah Mata




Dipandang Sebelah Mata, eSports Kalahkan 'Semua' Tim.



akurat.co


Electronic Sports yang biasa di sebut dengan eSports kini semakin meningkat kualiasnya dan sudah booming di berbagai negara juga dan terutama di Indonesia. 'Booming' ini di artikan dalam banyak hal dan menyangkut berbagai pihak juga. 

eSports adalah olahraga baru, walapun ini adalah olahraga baru. Namun ternyata eSports sudah mengalami sebuah peningkatan yang signifikan dari para anak muda. Dan sekarang eSports sudah memperbanyak turnamen yang terbilang sukses di laksanakan di beberapa kota besar. 

Dan pada puncaknya eSports telah menjadi cabang di Asian Games 2018 pada bulan Agustus lalu. Kemudian hal baru yang seperti ini juga berdampak pada tumbuhnya industri baru yang menggaet beberapa perusahaan teknologi yang besar dan perusahaan pengembang game lainnya.

Olahraga baru ini bukan di adu dengan kuatnya fisik atau kecepatannya dalam mencapai garis finish melainkan hanya bermain game. Sebenarnya sejak zaman game Jadul seperti letris atau game-game lainnya yang masih memasukan unsur visual 8 bit telah menajdi bagian cikal bakal dari eSport. 

Setelah bermain game dengan mencapai score tertentu, biasanya terdapat di akhir permainan terdapat sebuah papan score 5 atau 10 yang memiliki nilai tertingi. Tantangan tersebut menjadi tujuan pertama dari terciptanya dunia eSport.

Dan Seiringnya perkembangan teknologi perangkat gaming, bermain game telah berubah menjadi olahraga baru yang berteknologi canggih. Hal ini juga di tunjukkan dengan tersedianya berbagai macam perangkat khusus gaming, mulai dari kursinya, mouse, headphone, keyborad, layar desktop, laptop, sampai dengan PC. Dengan mensegmentasikan untuk para Gamers, prengakat-perangkat itu juga di banderol dengan harga yang lumayan mahal. 


Atlet eSports

Saya telah bertemu dengan banyak pemain, dan lebih tepatnya para atlet eSports yang ada di kawasan Jakarta. Para atlet eSports itu juga telah bergabung dalam beberapa klub, layaknya klub sepak bola. Klub eSports yang cukup populer, terutama pada saat turnamen di antaranya yaitu Rex Regum Qeon (RRQ), Evos Esports, Boom ID, Aerowolf dan ternyata masih banyak lagi. 

Mereka semua juga di payungi oleh sebuah lembaga federasi eSports resmi yaitu Indonesia eSports Association (leSPA). Dalam satu klub, biasanya terdapat beberapa tim sesuai dengan game yang ramai dipertandingkan. Seperti Dota2, CS:Go, AOV, dan Mobile Legends. Dari setiap tim terdapat lima hingga enam pemain.


Nilai Positif dari eSports

Para atlet eSports profesional biasanya latihan enam sampai delapan jam. Mereka di tuntut untuk menjadi layaknya seorang atlet olahraga pada umumnya dan mereka juga harus membangun mental karena sangat penting bagi atlet eSport.

"Tak hanya menatap layar dengan pasif, tapi eSports juga membutuhkan kecepatan berpikir, tingkat intelijensi yang tinggi, bahkan adrenalin yang terpacu karena harus memikirkan segala cara untuk bisa memenangkan sebuah pertandingan dalam game," kata ketua IeSPA Eddy Lim.

Hal itu juga serupa dengan yang di ungkapkan oleh seorang Pelaksana Tugas (plt) Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Helen Sarita Delima.

“Awalnya itu saya adalah salah satu orang yang memandang sebelah mata game, tapi lama kelamaan saya mulai melihat bahwa game ternyata membutuhkan kecepatan berpikir, fisik yang prima, kecerdasan yang tinggi juga, dan itu adalah beberapa kemampuan yang positif bagi diri anak untuk mereka miliki,” kata Helen.

Sehingga dapat di simpulkan bahwa eSports justru memberikan nilai-nilai yang setara dengan olahraga pada umumnya.


Keterlibatan eSports di Asian Games 2018

eSports telah banyak mengikuti turnamen di Jakarta dan di gelar dengan besar-besaran. Contohnya turnamen antar klub eSports di Indonesia adalah Mobile Legends Profesional League (MPL) yang diadakan sendiri oleh pihak pengembang game, Moonton. Kompetisi eSports yang paling di sorot baru-baru ini adalah Asian Games 2018


akurat.co

Dengan masuknya eSports menjadi cabang olahraga bukanlah hal yang instan untuk dilakukan. Ketua Asian Electronic Sports Federation (AESF) Kenneth Fok menuturkan ia melakukan negosiasi dengan National Olympic Committee (NOC, Olympic Council of Asia (OCA) dan Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) dalam kurun waktu empat tahun untuk menjadi cabor pada ajang olahraga terbesar di Asia tersebut. 

“Selama empat tahun kami berusaha dengan membuat workshop, juga demonstration sebagai usaha untuk meyakinkan OCA mengenai eSports ini. Sampai pada akhirnya NOC membantu kami,” ujar Kenneth Fok sebagai President of Asian Electronic Sports Federation saat konferensi pers di Media Center Asian Games 2018 Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (29/8).

Suksesnya eSports menjadicobar percobaan pada Asian Games 2018 menjadi bukti keberadaan dan eksistensi di Indonesia. Bahwa eSports telah menjadi salah satu bagisan dari olahraga yang berpeluang untuk meraih prestasi. Baik utnuk di tingkat nasional maupun Internasional.

Baca Selengkapnya...
sumber : akurat.co


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.